Jumat, 27 Agustus 2010

Mawar Putih

Ku lihat engkau begitu mempesona
merona di pagi yang sunyi 
Kau masuk ke dalam memory kalbuku
bersama buana yang indah tiada tara


Hujan di pagi hari sudahlah berhenti
hilanglah cemas yang meniti hati
tatkala engkau tersenyum berseri
pancarkan aura kasih sayang mu setiap hari


Mawar putih dambaan hatiku
aku tidak ingin kau sayu dan layu
dapatkah kau terima bait-bait yang tak berarti
agar hatimu riang sepanjang masa

Minggu, 15 Agustus 2010

Mari Belajar dari Semut Kecil

Semut adalah binatang yang kecil, meskipun semut terbesar tidaklah mungkin akan melebihi ibu jari kita. Apabila kita lihat secara visual semut adalah binatang yang lemah, jika kita aniaya mungkin tidaklah kita harus mengeluarkan tenaga yang sampai mengeluarkan keringat, tinggal kita pijit menggunakan ujung kuku kita niscaya hancur berantakan tubuhnya.

Ketika kita melihat semut ada pelajaran yang sangat berharga. Pelajaran yang paling berharga dari semut itu adalah rasa kebersamaan mereka. Dimanapun mereka bertemu mereka pasti akan bersapa, mungkin jika mereka memiliki tangan seperti manusia mereka akan berjabat tangan. Mereka saling menempelkan wajah dengan temannya ketika mereka saling bertemu. Meski kita tidak memiliki data yang valid namun kita lihat saja di lingkungan sekitar kita. Apakah kita sebagai manusia yang katanya diciptakan oleh Tuhan sebagai mahkhluk yang paling mulia melakukan hal yang sama dengan semut-semut kecil itu? Kita tinggal hitung berapa kali kita bertutur sapa dengan saudara-saudara kita setiap hari. Apalagi ketika kita memiliki rasa ketidaksesuaian saudara kita dengan kita seolah-olah mereka ingin kita lenyapkan. Bagaimana kita akan bertutur sapa jika dalam hati kita sudah ingin menghilangkan saudara kita?

Saudara pembaca yang budiman.

Pelajaran yang selanjutnya yaitu gotong royong. Semut adalah makhluk yang senantiasa bergotong royong dalam segala kegiatan. Kita dapat melihat mereka ketika mengumpulkan makanan. Mereka saling membantu satu sama lain, sehingga beban yang besar terbawa oleh mereka. Kita sering melihat laron atau cicak yang mati dibawa oleh sekawanan semut-semut kecil. Maka tidaklah mustahil ketika beban besar terbawa oleh hal-hal yang kecil apabila sesuatu yang kecil itu telah bersatu. Kita sering merasakan sendiri ketika kita memanjat sebuah pohon yang sangat banyak semutnya. Ketika semut itu merasa terusik mereka langsung menyerang kita, sedangkan kita makhluk yang besar tidak menutup kemungkinan akan merasa kewalahan ketika kita sudah dikerubuti semut-semut kecil itu. Memanglah benar ternyata ketika sesuatu yang sangat kecil bersatu maka akan menjadi sebuah kekuatan yang besar.

Selanjutnya pelajaran yang berharga yang dapat kita ambil dari semut-semut yang kecil itu yaitu mereka tertib. Budaya antre yang ramai dibudayakan oleh manusia nampaknya didahului oleh semut. Kita jarang melihat semut yang saling bercocok-cocok ketika ingin memasuki sebuah lubang. Tapi, mereka masuk satu per satu sehingga belum pernah ada yang mengadakan penelitian tentang macetnya sekawanan semut memasuki lubang.

Hal-hal yang berharga seperti itu terkadang susah kita implemetasikan di kehidupan sehari-hari kita. Padahal manusia adalah makhluk yang berbudaya, yang memiliki akal dan fikiran. Maka, benarlah sebuah keterangan yang menyatakan “Manusia apabila mulia maka dia akan lebih mulia dari malaikat, sedangkan jika manusia berbuat hina maka akan lebih hina dari binatang.

Saudara pembaca yang budiman.

Nampaknya hanya sekian yang dapat saya kemukakan dalam tulisan ini. Apabila terdapat kebenaran dalam tulisan ini itu hanyalah karunia dari Allah, sedangkan apabila terdapat kekeliruan dalam tulisan ini hanyalah semata-mata kebodohan saya pribadi.

Sabtu, 14 Agustus 2010

Sendiri

Dalam hening aku merenung
menuliskan bait-bait kehidupan
yang pelik, pekik dan penuh kepura-puraan

Dalam sepi aku sendiri
melayangkan angan ke alam maya
menggoreskan harapan di masa depan

Tanpa sadar .....
Bait-bait itu telah kugoreskan
namun sedikitpun aku tak tahu
tinta apakah yang kugoreskan?

Mungkinkah ku goreskan tinta kencana
yang akan bergemilang setiap masa?
ataukah ku goreskan tinta yang kelam
yang akan mengubur nama diriku selamanya....